KEPEMIMPINAN (LEADERSHIP) BERBASIS KARAKTER DALAM PENINGKATAN KUALITAS PENGELOLAAN PERGURUAN TINGGI

KEPEMIMPINAN (LEADERSHIP) BERBASIS KARAKTER DALAM PENINGKATAN KUALITAS PENGELOLAAN PERGURUAN TINGGI

Kepemimpinan harus mampu menyesuaikan dengan situasi, kondisi pada waktu dan tempat tertentu. Pemimpin-pemimpin yang berhasil adalah mereka yang bisa menyesuaikan perilaku dirinya sesuai dengan tuntutan dari keunikan lingkungannya. Kepemimpinan yang efektif atau tidak efektif itu sangat tergantung akan gaya perilaku yang disesuaikan dengan situasi tertentu (Grensing, 2008).

Kepemimpinan merupakan proses mempengaruhi individu atau kelompok orang untuk melakukan sesuatu dengan sukarela sehingga tercapai tujuan yang diinginkan. Selain itu Kepemimpinan adalah Bentuk kekuasaan yang dipengaruhi oleh sikap dan perilaku seseorang dalam memimpin sesuai dengan karakter yang dimiliki.

Kepemimpinan pendidikan adalah kemampuan untuk mempengaruhi,mengkoordinir, dan menggerakkan orang-orang lain yang ada hubungannya dengan pelaksanaan dan pengembangan pendidikan agar dapat dicapai tujuan pendidikan atau sekolah secara efektif dan efisien.

Menurut Siagian (2008), ada 5 (lima) kategori gaya kepemimpinan yang dapat digunakan seorang pemimpin, yaitu: 

a) Tipe Otokratik 

b) Tipe Paternalistik. 

c) Tipe Kharismatik. 

d) Tipe Laissez-faire.

e) Tipe Demokratik.

Secara garis besar, pendekatan atau perspektif tentang kepemimpinan terdiri dari: 

1. Teori Sifat (Trait Theory) Teori ini lebih menekankan pada aspek kepribadian seperti intelektualisasi, emosi, keadaan fisik (usia, tinggi dan berat badan) dan sifat-sifat pribadi lainnya.

2. Teori Situasional (Contingency Theory) Pendekatan Situasional-kontingensi mengambarkan bahwa gaya yang digunakan tergantung pada faktor-faktor seperti situasi, tugas, organisasi dan variabel-variabel lingkungan lainnya.

3. Teori Perilaku Mengambarkan perilaku spesifik membedakan pemimpin dan yang bukan pemimpin. 

4.Kepemimpinan transformasional adalah gaya yang digunakan bergantung pada faktor-faktor seperti situasi, karyawan, tugas, organisasi dan variabel-variabel lingkungan lainnya. Ada 4 (empat) unsur yang mendasari kepemimpinan transformasional yaitu: 

a) Charisma

b) Inspiration

c) Intelectual Stimulatio

d) Individualized Consideration

Ada 18 (delapan belas) nilai karakter bangsa sebagaimana yang dikeluarkan oleh Kemediknas yaitu:

1. Nilai Religius 

2. Kejujuran 

3. Toleransi 

4. Disiplin 

5. Kerja Keras 

6. Kreatif 

7. Mandiri 

8. Demokratis 

9. Rasa Ingin Tahu 

10. Semangat Kebangsaan 

11. Cinta Tanah Air 

12. Menghargai Prestasi 

13. Bersahabat/Komunikatif 

14. Cinta Damai 

15. Gemar Membaca 

16. Peduli Lingkungan 

17. Peduli Sosial 

18. Tanggung Jawab.

Apabila seorang Pemimpin di Perguruan Tinggi di dalam pengelolaannya membuat suatu pola kepemimpinan yang sesuai dengan karakter tersebut di terapkan adalah merupakan suatu terobosan teknologi yang terbaru yang selama ini diabaikan walaupun sebenarnya bukanlah merupakan yang baru karena memang sudah merupakan konsep ajaran agama dan budaya yang dianut, namun kenyataannya tidak dianggap namun mengadopsi gaya kepemimpinan pola dari Barat dan dianggap trend yang ternyata belum tentu cocok dengan budaya yang ada di masyarakat kita.

Jadi Inovasi manajemen kepemimpinan dalam Pengelolaan Perguruan Tinggi diintegrasikan yang di dalam nilai- nilai Karakter tersebut. Sehingga Pemimpin bisa menerapkan karakter tersebut tidak hanya berdasarkan Gaya Kepemimpinan, akan tetapi bagaimana sikap pemimpin dalam pengelolaan Perguruan Tingginya. Karena Kualitas dan intensitas Suatu Kampus juga dipengaruhi oleh pemimpin yang memiliki karakter elit. Sehingga stakeholder dan mahasiswanya mampu bersaing dengan perguruan tinggi yang lain.